Akibatnyasering dijumpai pertumbuhan tanamaman lambat, kerontokan bunga/ buah, ukuran umbi/buah kecil yang merupakan sebagian tanda kekurangan hormon (selain kekurangan zat lainnya seperti unsur hara). Apabila gas etilen dikombinasikan dengan hormon yang lain, maka akan dapat memberikan efek yang sangat menguntungkan. Contohnya yaitu
“Ada banyak alasan rambut tidak berhenti rontok, mulai dari stres hingga kondisi medis yang serius. Dengan mengetahui penyebabnya, cara untuk mengatasinya pun bisa lebih mudah ditemukan.” Halodoc, Jakarta – Rambut rontok merupakan masalah rambut yang sering dikeluhkan banyak orang. Masalah tersebut sebenarnya bisa disebabkan oleh berbagai macam hal, mulai dari faktor genetik hingga cara perawatan yang salah. Biasanya rambut rontok akan membaik setelah penyebabnya diatasi. Namun, bagaimana jika kerontokan rambut tak membaik? Tidak usah khawatir, cari tahu lagi penyebab rambut rontok tidak kunjung berhenti di sini, agar kamu bisa melakukan langkah penanganan yang tepat. Berikut beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab rambut kamu tidak berhenti rontok 1. Perubahan Hormon Perubahan hormon yang terjadi dalam tubuh bisa memicu rambut rontok. Kerontokan rambut yang terjadi karena perubahan hormon memiliki istilah medis, yaitu alopesia androgenik. Kondisi tersebut biasanya terjadi pada pria berusia lebih dari 50 tahun, atau pada wanita yang telah menopause. Dihydrotestosterone DHT adalah hormon yang diduga berperan dan menyebabkan kerontokan. Hormon yang dihasilkan oleh hormon progesteron ini menyebabkan folikel rambut menyusut, sehingga lama kelamaan rambut mengalami kerontokan. Pola kerontokan yang terjadi berbeda antara pria dan wanita. Pada pria, kerontokan biasanya akan menyebabkan sebuah lengkungan khas pada kedua sisi pelipis. Selanjutnya perlahan merambat hingga ke puncak kepala dan menyebabkan rambut rontok total. Sementara pada wanita kerontokan terjadi secara total dan menyeluruh. Tidak seperti pada lelaki, kerontokan rambut wanita tidak terpusat di beberapa bagian saja. 2. Sindrom Ovarium Polikistik PCOS polycystic ovary syndrome atau sindrom ovarium polikistik adalah satu penyakit ketika fungsi ovarium terganggu meski masih dalam usia subur. Kondisi tersebut membuat hormon pengidapnya tidak seimbang dan terganggu. Bahkan, dalam beberapa kasus PCOS juga bisa memicu kerontokan rambut. Pasalnya, tubuh wanita yang mengalami PCOS akan memproduksi hormon laki-laki androgen secara berlebihan. Efek dari produksi hormon ini dapat membuat tubuh wanita ditumbuhi rambut berlebihan di bagian tubuh tertentu seperti kaki dan lengan. Namun, pada beberapa wanita tinggi kadar androgen bisa menyebabkan kerontokan rambut kepala. 3. Alopecia Areata Penyakit atau kondisi kesehatan tubuh bisa menjadi penyebab terjadinya rambut rontok. Salah satu penyakit yang berdampak pada rambut adalah alopesia areata, yaitu penyakit autoimun yang biasanya menyerang bagian kulit tubuh, termasuk kulit kepala. Alopecia areata biasanya ditandai dengan munculnya bentuk bulat atau oval pada kulit kepala. Kemunculan tanda tersebut dapat menyebabkan folikel rambut rusak dan menyebabkan rambut menjadi rontok. 4. Efek Samping Obat Rambut rontok yang tidak kunjung berhenti juga bisa disebabkan oleh efek samping dari obat yang tengah kamu konsumsi. Beberapa jenis obat yang bisa memicu penipisan rambut contohnya obat untuk mengatasi arthritis, depresi, gangguan jantung, dan tekanan darah tinggi. Selain obat-obatan, tindakan medis seperti kemoterapi juga bisa memicu terjadinya kerontokan rambut. Sebaiknya perhatikan jika kerontokan sudah mulai berlebihan. Selain efek samping obat, bisa jadi itu adalah tanda bahwa tubuh “menolak” atau tidak cocok dengan kandungan dari obat yang dikonsumsi. 5. Stres Stres juga berisiko menyebabkan rambut rontok, karena masalah mental ini dapat meningkatkan kadar androgen hormon pria dalam tubuh. Hal itu juga bisa memicu masalah kulit kepala seperti ketombe, mengganggu kebiasaan makan, dan mengacaukan sistem pencernaan. Nah, semuanya bisa berdampak negatif pada rambut. Jadi, cobalah cari cara yang efektif untuk mengelola stres dengan baik. 6. Kurang Nutrisi Rambut rontok bisa menandai kalau tubuh kekurangan nutrisi tertentu. Kekurangan seng dan zat besi sudah sering dikaitkan dengan rambut rontok. Namun, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa rambut rontok juga bisa dipicu akibat kekurangan nutrisi lainnya, seperti CVitamin 7. Masalah Tiroid Kelenjar tiroid membantu mengatur metabolisme tubuh dengan mengontrol produksi protein dan penggunaan jaringan oksigen. Karena itu, bila hormon tiroid tidak seimbang, folikel rambut bisa terpengaruh yang akhirnya menyebabkan rambut rontok. 8. Penggunaan Kontrol Kelahiran Kontrol kelahiran hormonal seperti kontrasepsi oral, implan, suntikan, cincin vagina dan patch bisa memicu rambut rontok bila kamu memiliki riwayat tersebut dalam keluarga. Dokter bisa merekomendasikan pilihan kontrol kelahiran non hormonal untuk mengatasi kondisi ini. Bila rambut kamu tidak berhenti rontok meski sudah mencoba berbagai cara untuk mengatasinya, coba hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc. Kamu bisa tanya dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Tunggu apalagi, ayo download Halodoc di App Store dan Google Play. Referensi Healthline. Diakses pada 2022. Why Is My Hair Falling Out? Cosmopolitan. Diakses pada 2022. This is why your hair is falling out AND how to stop it WebMD. Diakses pada 2022. Surprising Reasons Your Hair Is Falling OutKerontokanbuah dapat dicegah dengan memberikan hormon..?? - 11335138
Rambut rontok adalah lepasnya rambut secara berlebihan. Kondisi ini dapat mengakibatkan penipisan rambut atau kebotakan, baik sementara maupun permanen. Rambut rontok juga bisa terjadi sedikit demi sedikit atau banyak secara tiba-tiba. Jumlah rambut normal adalah sekitar helai, dan akan lepas atau rontok sekitar 50–100 helai setiap harinya. Hal ini merupakan kondisi yang normal, karena rambut yang rontok akan digantikan dengan rambut baru. Pertumbuhan rambut normal dapat dibagi ke dalam 3 fase, yaitu fase anagen, fase katagen, dan fase telogen. Pada fase anagen atau fase pertumbuhan, rambut akan tumbuh dan bertahan selama 2–8 tahun. Selama 2–3 minggu, rambut akan memasuki fase katagen atau fase transisi. Pada fase ini, rambut tidak tumbuh secara aktif. Setelah itu, rambut akan memasuki fase telogen atau fase istirahat. Pada fase ini, rambut akan mengalami kerontokan dan akan diganti dengan rambut baru 2–3 bulan setelahnya. Jika fase pertumbuhan rambut ini terganggu, rambut akan rontok hingga bisa berujung pada kebotakan. Selain itu, jika rambut yang memasuki fase telogen lebih banyak dari normal, rambut juga bisa rontok secara berlebihan. Kondisi ini disebut sebagai telogen effluvium. Meskipun rambut rontok lebih sering dialami remaja dan orang dewasa, anak-anak juga bisa mengalaminya. Penyebab Rambut Rontok Banyak faktor yang dapat menyebabkan siklus pertumbuhan rambut terganggu, hingga berakibat pada rambut rontok. Rambut rontok yang terjadi secara tiba-tiba dapat terjadi akibat berbagai faktor, yaitu Penyakit autoimun, misalnya pada alopecia areata Efek samping kemoterapi Perubahan hormon, misalnya saat persalinan atau karena polycystic ovary syndrome PCOS Efek samping obat-obatan, seperti obat penekan sistem imun imunosupresan, obat asam urat, dan obat tekanan darah tinggi. Sementara itu, rambut rontok yang terjadi secara bertahap paling sering disebabkan oleh faktor genetik atau keturunan. Selain itu, pola makan yang tidak sehat, seperti kurang protein dan zat besi, juga dapat mengurangi kesuburan akar rambut, sehingga menimbulkan kerontokan. Gejala Rambut Rontok Gejala rambut rontok tergantung pada penyebabnya. Gejala ini dapat muncul secara tiba-tiba atau bertahap. Beberapa gejala tersebut adalah Penipisan rambut di puncak kepala ubun-ubun Pitak Penipisan rambut yang merata di kepala Rambut rontok di seluruh tubuh Diagnosis Rambut Rontok Diagnosis rambut rontok diawali dengan tanya jawab terkait gejala yang dialami pasien, serta riwayat penyakit pasien dan keluarganya. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada rambut dan kulit kepala. Pada pemeriksaan fisik, dokter akan menarik lembut rambut pasien untuk melihat seberapa banyak rambut yang rontok. Jika diperlukan, dokter dapat melakukan pemeriksaan penunjang, seperti Tes darah, untuk mendeteksi kondisi yang menyebabkan rambut rontok Biopsi kulit kepala, untuk mendeteksi apakah terjadi infeksi yang dapat menyebabkan rambut rontok Pengobatan Rambut Rontok Penanganan rambut rontok tergantung pada penyebabnya. Pada rambut rontok yang terjadi akibat perubahan hormon saat persalinan, lebatnya rambut akan kembali normal dalam kurun waktu 6−9 bulan pascamelahirkan. Pada rambut rontok yang terkait dengan stres, dokter akan menyarankan pasien untuk menjalani konseling dan psikoterapi. Sementara jika rambut rontok terjadi akibat status gizi yang kurang baik, maka dokter akan memberikan saran tambahan asupan gizi dan multivitamin. Penanganan medis lain dapat dilakukan saat seseorang mulai merasa penampilannya terganggu akibat rambut rontok. Beberapa metode penanganan yang dapat dilakukan untuk mengatasi rambut rontok adalah Pemberian obat oles kulit kepala yang mengandung minoxidil Pemberian obat minum yang mengandung finasteride atau spironolactone Penggunaan sampo khusus rambut rontok Cangkok atau transplantasi rambut, untuk mengatasi kebotakan akibat rambut rontok Komplikasi Rambut Rontok Rambut rontok yang tidak ditangani dapat mengganggu penderitanya dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Penipisan rambut dan adanya pitak yang disebabkan kerontokan rambut dapat terlihat orang lain sehingga membuat penderitanya merasa malu. Jika kondisi tersebut dibiarkan, penderitanya dapat mengalami komplikasi berupa penurunan kepercayaan diri, gangguan kecemasan, hingga depresi. Pencegahan Rambut Rontok Kerontokan rambut tidak selalu dapat dicegah, terutama yang terkait dengan faktor keturunan. Akan tetapi, pencegahan rambut rontok bisa dimulai dari perawatan rambut dengan rangkaian sampo yang mengandung krim Argan dan esens alpukat yang membantu menguatkan dan menjaga rambut tetap sehat. Selain perawatan rambut, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan rambut agar tercegah dari kerontokan Jangan sering mewarnai rambut. Lindungi rambut dari paparan sinar matahari secara langsung dengan memakai topi dan payung ketika cuaca terik. Sisir rambut dengan benar. Pilih produk perawatan rambut yang sesuai dengan jenis kulit kepala dan rambut.
Mengurangikadar C 2 H 4 (etilen) dengan jalan memberikan kalium permanganat (KmnO 4) pada ruang penyimpanan. respon terhadap etilen. Pemaparan dapat dicegah dengan ventilasi, penghambatan sintesis etilen, dan pembuangan etilen.Selain itu, etilen dapat diblok dengan penggunaan CO2, perak, dan 1-metil siklopropana; penurunan suhu; dan1. Perhatikan gejala-gejala berikut! Bertambahnya jumlah daun. Bertambahnya tinggi batang. Telah berkecambah. Perubahan warna daun. Munculnya bunga. Gejala perkembangan meliputi … A. 1,2, dan 3 B. 1, 2, dan 4 C. 1, 3, dan 4 D. 2, 3, dan 4 E. 3, 4, dan 5 2. Perkembangan makhluk hidup merupakan … . A. Pertambahan jumlah sel pada jaringan meristem B. Pertambahan volume yang dapat diukur dan bersifat tidak dapat balik C. Pembentangan setiap sel pada jaringan meristem D. Menuju kedewasaan dan tidak dapat diukur E. Perubahan dan penambahan bahan yang dapat diukur 3. Berikut gejala-gejala pada suatu tanaman. Batang tumbuh memanjang lebih cepat. Tanaman berwarna pucat. Batang bersifat lemah dan kurus. Daun tidak berkembang. Gejala-gejala tersebut terjadi jika … . A. Kadar air terlalu sedikit B. Nilai pH tanah terlalu tinggi C. Suhu lingkungan terlalu tinggi D. Kelembapan udara terlalu tinggi E. Intensitas udara terlalu sedikit 4. Perhatikan ciri-ciri perkecambahan berikut. Hipokotil tumbuh memanjang. Epikotil tumbuh memanjang. Kotiledon tetap berada di bawah permukaan tanah. Kotiledon berada di atas permukaan tanah. Plumula berada di atas permukaan tanah. Ciri-ciri perkecambahan hipogeal meliputi … . A. 1, 2, 3 B. 1, 3, 5 C. 1, 4, 5 D. 2, 3, 5 E. 2, 4, 5 5. Perhatikan berbagai aktivitas pertumbuhan berikut. Penebalan batang dan akar. Pemanjangan batang dan akar. Aktivitas pembelahan sel-sel meristem apikal. Pembentukan xilem sekunder dan floem sekunder. Pembentukan lingkaran tahun. Pertumbuhan sekunder suatu tumbuhan meliputi … . A. 1, 2, 3 B. 1, 3, 4 C. 1, 4, 5 D. 2, 3, 4 E. 2, 4, 5 6. Perhatikan beberapa fungsi hormon berikut. Merangsang pembelahan sel. Merangsang pengguguran bunga. Mempertebal pertumbuhan batang. Memacu proses pematangan buah. Membantu pembentukan buah tanpa biji. Fungsi hormon etilen adalah … . A. 1, 2, 3 B. 1, 2, 4 C. 2, 3, 4 D. 3, 4, 5 E. 1, 3, 5 7. Kerontokan buah dapat dicegah dengan memberikan hormon … . A. Auksin B. Etilen C. Sitokinin D. Asam traumalin E. Asam absisat 8. Perhatikan gambar berikut! Gambar di atas memperlihatkan hasil percobaan tumbuhan pada tanaman kubis. Kelompok A kubis normal Kelompok B kubis yang mendapat perlakuan giberelin Dari percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa giberelin … . A. Menghambat proses penuaan B. Menghilangkan sifat kerdil tanaman C. Mempertahankan dormansi biji D. Merangsang pembentukan batang E. Mencegah rontoknya bunga, buah, serta daun 9. Hormon yang paling berpengaruh dalam perkecambahan biji adalah … . A. Etilen B. Auksin C. Giberelin D. Asam absisat E. Asam traumalin 10. Perhatikan gambar berikut! Perkecambahan akan terjadi pada tabung … . A. A dan B B. A dan E C. B dan C D. B dan E E. C dan D
Dalam sistem tubuh setiap mahluk hidup terdapat senyawa biokimia yang mengatur proses fisiologis dan perkembangan tubuh yaitu hormon. Pada tumbuhan biasa disebut fitohormon, terbentuk secara alamiah, kadarnya sangat kecil, namun mampu mendorong, menghambat, maupun mengubah pertumbuhan, perkembangan, dan pergerakan taksis tumbuhan. Hormon tanaman atau fitohormon ini berbeda fungsinya dengan unsur hara dan enzim yang pernah kita ulas di website ini, namun ketiganya saling menunjang dan mempengaruhi. Jika unsur hara merupakan bahan-bahan pembentuk sel, organ hingga figur tanaman, enzim berfungsi sebagai pengubahnya katalisator, maka hormon bertugas mengatur bagaimana tanaman akan tumbuh dan berkembang secara alamiah. Para ahli fisiologi tumbuhan membagi hormon tumbuh menjadi 5 kelompok utama. Yaitu auksin AUX, sitokinin CK, gibberellin asam gibberelat / GA, etilena ETH, dan asam absisat abscisic acid / ABA. Auksin, sitokinin dan gibberelin adalah kelompok yang bersifat mendukung promoter bagi pertumbuhan tanaman jika diberikan dalam konsentrasi fisiologis. Etilena bisa bersifat mendukung maupun menghambat inhibitor pertumbuhan, sedangkan asam absisat bersifat menghambat pertumbuhan. Selain kelima kelompok itu, dikenal pula kelompok-kelompok lain yang berfungsi serupa hormon tumbuhan namun diketahui bekerja untuk beberapa kelompok tumbuhan saja atau merupakan hormon eksogen, yaitu brasinolide, asam jasmonat, asam salisilat, poliamina, dan karrikin. Saat ini manusia sudah mampu memproduksi hormon buatan yang dapat diaplikasikan pada tanaman budidaya maupun untuk keperluan kultur jaringan. Diproduksi secara komersial, untuk merekayasa perkembangan tanaman budidaya seperti yang kita inginkan. Misalnya untuk tujuan pembesaran buah, perbanyakan bunga, perbanyakan tunas dan cabang maupun anakan, percepatan tumbuh, menggenjot hasil panen, percepatan pemasakan buah, defoliasi perontokan daun, membuat tanaman kerdil bonsai dan rekayasa kultur jaringan. Hormon buatan ini disebut hormon sintetik atau lazim disebut zat pengatur tumbuh ZPT. Dalam praktiknya, seringkali ZPT sintetik buatan manusia lebih efektif atau lebih murah bila diaplikasikan untuk kepentingan usaha tani daripada ekstraksi fitohormon alami. Selain dibuat oleh tanaman sendiri dan buatan manusia, ada pula hormon yang diproduksi oleh mikroorganisme yang hidup di sekitar tanaman. Dengan demikian berdasarkan asalnya, hormon tumbuhan dibagi menjadi 2 kelompok yakni Hormon asli yang diproduksi sendiri secara alami dalam jaringan tubuh tanaman disebut dengan hormon endogen. Hormon yang berasal dari luar jaringan tubuh tanaman, yaitu yang dibuat oleh manusia, ataupun hasil sekresi mikroorganisme simbiotik disebut dengan hormon eksogen. Auksin Auksin pada tanaman terbentuk pada titik-titik tumbuh yaitu di pucuk, tunas, kecambah, dan ujung akar. Fungsi Auksin Merangsang perpanjangan sel tumbuhan, pembentukan bunga dan buah. Merangsang titik-titik tumbuh tunas, kuncup bunga, kuncup daun dan ujung-ujung akar. Mempengaruhi pembengkokan pada batang yang dipengaruhi oleh fototropisme dan geotropisme. Merangsang proses diferensiasi sel. Menciptakan perubahan morfologi tanaman. Beberapa auksin dengan dosis diatas konsentrasi fisiologis dapat digunakan untuk mematikan tanaman. Mencegah kerontokan dengan mekanisme menghambat pembentukan asam absisat pada tangkai bunga, buah dan daun. Jenis-jenis Auksin Indole acetic acid IAA, merupakan auksin alami yang pertama kali ditemukan, berperan dalam pemanjangan sel-sel tunas dan akar. Indole butyric acid IBA, merupakan auksin alami, berperan dalam percepatan tumbuhnya akar, memperlebat akar, dan merangsang akar pada stek. Naphtalene acetic acid NAA, merupakan auksin sintetik, berefek pada pembentukan akar yang lebih cepat dan panjang, membentuk suatu sistem perakaran yang kuat, kompak dan menyerabut Beta-naphtoxyacetic acid BNOA, merupakan auksin sintetik, mendorong pembentukan dan pembesaran buah. 4-chlorophenoxyacetic acid 4-CPA, merupakan auksin sintetik, dapat mencegah kerontokan bunga dan buah, membentuk buah tanpa biji, menyempurnakan bentuk buah. Dalam konsentrasi tinggi bisa menjadi herbisida. 2,4-Dichlorophenoxyacetic acid 2,4D, merupakan auksin sintetik yang sering digunakan pada kultur jaringan dalam konsentrasi sangat rendah karena bersifat stabil tidak mudah rusak oleh cahaya maupun pemanasan saat sterilisasi. Dalam konsentrasi tinggi akan mematikan tanaman sehingga lazim digunakan sebagai herbisida. Picloram, merupakan auksin sintetik yang kuat, dalam konsentrasi sangat rendah dapat merangsang pembentukan kalus dan menghentikan pertumbuhan vegetatif yang berlebihan. Dalam konsentrasi tinggi akan mematikan tanaman sehingga lazim digunakan sebagai herbisida. Karakter Auksin Dalam konsentrasi tinggi dapat menghambat menghentikan pertumbuhan akar, bunga dan buah. Beberapa jenis auksin terutama IAA sensitif terhadap sinar matahari dan menyebabkan aktivitasnya berkurang. Beberapa jenis auksin digunakan dengan dosis tinggi untuk mematikan tanaman dan berfungsi sebagai herbisida misalnya 2,4D, 4-CPA dan picloram. Jika dicampur sitokinin akan bersifat antagonis atau saling melemahkan. Penggabungan antara auksin dengan auksin, atau auksin dengan gibberellin akan memberikan hasil yang optimal. Sitokinin Sitokinin pada tanaman dibentuk pada akar dan jarinngan kambium, kemudian ditransportasikan melalui pembuluh kayu dan dikonsentrasikan pada bagian-bagian tanaman . Fungsi Sitokinin Mempercepat pertumbuhan daun konsentrasi rendah, 3 mg/liter Memperbanyak pertumbuhan tunas sehingga tanaman menjadi rimbun, misalnya pada tanaman cabai, paprika, tomat konsentrasi 10 – 30 ml/liter. Memperbanyak anak tunas dan anakan misalnya pada padi, bawang merah, anggrek konsentrasi 50 – 100 ml/liter. Merangsang pertumbuhan tunas baru dari jaringan umbi, rimpang, bonggol, misalnya pada umbi kentang, rimpang jahe, bawang merah, anggrek. Biasanya digunakan dalam teknik kultur jaringan yang dikenal dengan embriogenesis somatik. Jenis-jenis Sitokinin Kinetin, merupakan sitokinin yang pertama kali ditemukan. Berfungsi dalam merangsang tumbuhnya tunas-tunas baru, kuncup-kuncup lateral dan kalus pada kultur jaringan. Zeatin, merupakan sitokinin yang pertama kali ditemukan pada kotiledon jagung zea mays. Berfungsi dalam pembentukan kecambah dan pucuk-pucuk tanaman. 6-Benzylaminopurine 6-BAP, mempercepat pembentukan tunas, daun. Pada anggrek merangsang pembentukan keiki. Efeknya bersifat sedang hingga tinggi sehingga konsentrasi yang diperlukan sangat kecil. 2-Isopentenyl adenine 2-iP, merangsang perbanyakan dan pemanjangan tunas. Mempunyai efek yang kuat. Thidiazuron TDZ, berpengaruh pada pembesaran tunas. Efeknya sangat kuat sehingga konsentrasi yang digunakan harus sangat rendah. Karakter Sitokinin Dalam konsentrasi tinggi dapat menghambat menghentikan pertumbuhan akar, bunga dan buah. Jika dicampur auksin akan bersifat antagonis atau saling melemahkan. Jika digabungkan dengan gibberellin dapat mempercepat pertumbuhan tunas baru. Giberelin Giberelin pertama kali dikenali pada tahun 1926 oleh seorang ilmuwan Jepang, Eiichi Kurosawa, yang meneliti tentang penyakit padi yang disebut "bakanae". Penyakit ini menyebabkan tanaman padi tumbuh sangat tinggi yang ternyata ditemukan adanya senyawa hormon pada cendawan tersebut. Hormon ini pertama kali diisolasi pada tahun 1935 oleh Teijiro Yabuta, dari strain cendawan Gibberella fujikuroi Fusarium miniliformae. Isolat ini lalu dinamai gibberellin. Fungsi Giberelin Memicu perkecambahan biji. Berperan dalam pembelahan dan diferensiasi sel, dimana sel membelah diri dan menjadi sel yang berbeda. Merangsang perkecambahan biji dan pembentukan tunas embrio. Membantu pembentukan buah tanpa biji paternokarpi. Merangsang pembentukan bunga, buah dan bulir Memperbesar ukuran buah dan umbi-umbian. Merangsang pemanjangan dan pembesaran batang. Mempercepat tanaman memasuki fase generatif. Jenis-jenis Giberelin Hingga saat ini telah ditemukan kurang lebih 110 jenis gibberellin dari beberapa spesies jamur dan tumbuhan. Semuanya diberi nama Gibberellic Acid GA karena struktur molekul kimianya sama-sama memiliki ciri khusus yang disebut gibbane skeleton. Pembedaan antar jenis GA yang satu dengan yang lain pada kode angka, misalnya GA1, GA2, GA3, GA4, GA5, GA7, dan seterusnya sampai GA110, merujuk pada asal senyawa alaminya dan efektivitasnya untuk tanaman yang spesifik. Dari sekian banyak giberellic acid, GA3 dan GA7 merupakan varian yang paling populer karena paling efektif untuk lebih banyak jenis tanaman, sehingga dibuatlah sintetisnya untuk tujuan komersil. Karakter giberelin Penggabungan giberelin dengan auksin memberikan hasil tanaman yang lebih vigor dan buah yang lebih besar. Penggabungan gibberelin dengan sitokinin dapat mempercepat pertumbuhan tunas baru. Etilena Etilena merupakan hormon tanaman yang berujud gas. Secara alami terdapat pada tanaman pada bagian daun, buah, akar dan batang. Selain terdapat secara alami, senyawa etilena juga dibuat oleh industri salah satunya adalah asetilena atau karbid. Fungsi Etilena Mempercepat pemasakan buah, biasa digunakan pada melon, pepaya dan pisang. Merangsang pembentukan bunga jika digabung dengan auksin. Merangsang pembentukan bunga pada nanas. Mempercepat pemekaran bunga. Menyebabkan pertumbuhan batang menjadi tebal dan juga kokoh. Mempersingkat fase vegetatif pada tanaman-tanaman menahun agar segera produktif. Menginduksi pertumbuhan bulu akar, meningkatkan efisiensi penyerapan air dan mineral. Merangsang kelangsungan hidup tanaman di bawah kondisi oksigen rendah. Mendorong absisi atau perontokan daun, bunga maupun buah disaat tanaman tidak mengalami keseimbangan fisiologis. Jenis Etilena 2-chloroethyl phosphonic acid atau ethephon. Lazim ditemui dengan merek dagang Ethrel 480 SL atau Prothephon 480 SL. Berbentuk cair yang kemudian menguap menjadi gas ethilen apabila diaplikasikan. Beta-hydroxyethyl hydrazine BOH yang biasa digunakan untuk merangsang bunga pada nanas. Karakter Etilena Dihasilkan secara endogen dari dalam tanaman, maupun eksogen dari luar tanaman. Peningkatan etilena dalam tubuh tanaman biasanya diikuti oleh peningkatan auksin. Asam Absisat Abscisic Acid Asam absisat ABA merupakan senyawa inhibitor penghambat yang bekerja berlawanan dengan auksin dan giberelin. ABA banyak diproduksi pada bagian daun, bunga, dan buah yang masih muda dan kadarnya meningkat seiring sengan usia tanaman. Aktivitas asam absisat ini salah satunya berupa terbentuknya jaringan gabus yang terdapat pada ujung tangkai daun, bunga maupun buah. Fungsi Asam Absisat Memicu pengguguran daun disaat tanaman kekurangan air tujuannya untuk mengurangi proses penguapan, saat daun sudah menua, saat daun terserang penyakit. Memicu kerontokan bunga-bunga yang gagal dibuahi. Memicu gugurnya buah yang terlalu masak. Menghambat pembelahan dan pemanjangan sel. Membuat biji-bijian dalam keadaan doman tidur. Jika tanaman berada dalam tekanan cuaca atau musim, ABA inilah yang berperan dalam menjaga agar proses metabolisme tidak terlalu membebani. Jenis Asam Absisat Asam absisat dihasilkan secara alami dan endogen oleh tanaman. Daminozide yang merupakan ABA sintetik. Disemprotkan pada buah untuk mempermudah panen, dan mencegah apel jatuh dari pohon sebelum matang sehingga berwarna merah dan kokoh untuk disimpan. Pada tahun 1989, produsen secara sukarela menarik dari peredaran setelah Badan Perlindungan Lingkungan AS mengusulkan pelarangan berdasarkan kekhawatiran tentang risiko kanker bagi konsumen. Pyrabactin yang juga merupakan ABA sintetik, digunakan untuk meningkatkan ketahanan tanaman dari cuaca kekeringan. Karakter Asam Absisat Pembentukan asam absisat bisa dihambat dengan penambahan auksin dan giberelin. Peningkatan asam absisat didukung oleh peningkatan kadar etilena. Pemberian hormon sintetik atau ZPT secara eksogen, melalui penyemprotan pada tanaman biasa dilakukan untuk merekayasa tanaman budidaya agar lebih produktif, atau membuat perkembangan tanaman seperti yang kita inginkan. Aplikasi hormon / ZPT eksogen ini tentunya harus memperhatikan kondisi tanaman. Tanaman yang sedang terserang penyakit akan sulit dipacu pertumbuhan dan perkembangannya dengan hormon / ZPT. Pemberian unsur hara / pupuk secara cukup juga menjadi syarat agar aplikasi hormon / ZPT berhasil dengan baik. Jika tanaman diberi hormon / ZPT tetapi unsur hara tidak dicukupi, hal ini akan membuat tanaman menderita dan masa hidupnya jadi lebih pendek.